Walau seangkatan BPS M&T 2014, saya baru mulai lebih kenal sama Fadhli Ibnu Qayyim, atau yang (awalnya tidak) lebih akrab disapa Qayyim ini karena berada di kelas Bahasa Inggris yang sama. Sebagai penghilang penat dan media refreshing, angkatan kami sering adu tanding olahraga. Futsal, pingpong, voli, jogging, PS, basket, hingga main sepak bola. Dari situ saya makin penasaran sama anak Bontang asli Makassar yang gemar pakai baju bertuliskan "Futsal ITB" di punggungnya ini. Walau kemampuan bola volinya nggak se-oke saya, tapi skill olah bolanya bikin mupeng abis. Ngelihat ini anak, saya menyadari bahwa memang ada manusia-manusia tertentu yang dianugerahi bakat untuk bisa semua jenis olahraga.
Di sisi lain, karena di angkatan 2014 itu kami mengalami pendidikan komunal bersama antara BPA-BPS dari semua Direktorat (total sekitar 200 orang), maka pasti saling tahu juga teman-teman Direktorat lain walau mungkin kurang mengenal secara personal. Di kelas besar PCU (Pertamina Corporate University) ini juga saya tahu ada manusia bernama Fachri Baihaqi. Perawakannya tinggi atletis dengan wujud muka tengil a la bromocorah. Sesekali pada kesempatan tertentu, entah di kelas besar maupun saat kewiraan, suara-suara lantang bin ngotot serupa preman sering terdengar keluar dari mulut dia. Dalam hati, "ini anak mana sih kisruh abis". Belakangan saya tahu bahwa dia adalah produk asli Condet. Lalu pada saat angkatan 2014 menggelar turnamen Futsal BPA-BPS Antarfungsi, saya tahu bahwa intuisi saya pada fisik Fachri benar adanya. Dia salah satu goal-gather handal di turnamen itu.