Sejak kepergian Steven Gerrard di penghujung musim 2014/2015, publik (dan terutama media) menganggap bahwa Liverpool FC (LFC) pasti akan mengalami periode (yang diprediksi cukup panjang) paceklik pemimpin. Di satu sisi, ini cukup menggambarkan betapa besar pengaruh seorang Gerrard bagi LFC (setidaknya di mata publik). Bahkan Jurgen Klopp pada sebuah kesempatan mengamini anggapan tersebut dengan kalimat,"Pekerjaan tersulit dalam 500 tahun sepak bola adalah menggantikan Steven Gerrard".
Namun rasanya tak berlebihan juga jika banyak yang menganggap bahwa, meski Gerrard adalah Kapten Abadi, sepertinya LFC tidak pernah kehabisan stok pemimpin. Tanpa menengok terlalu jauh ke belakang, mari kita coba telaah dari musim berjalan 2019/2020 ini saja. Kedalaman skuad LFC saat ini rasanya sangat jauh jika dibilang "krisis pemimpin".