April 02, 2020

Deara for Duta Baca

Tadi malam listrik di rumah mati. Cukup lama. Dari sekitar jam 19:00 sampai akhirnya menyala kembali sekitar 23:00. Dalam rentang waktu itu yang saya dan istri khawatirkan adalah kenyamanan Deara. Masih membekas di ingatan, saat bayi Deara paling nggak betah kalo udara ruangan terasa panas. Mungkin dia masuk ke dalam generasi "bayi AC" yang nggak bisa anteng kalo ruangan nggak dingin.

Tapi tidak untuk tadi malam. Deara memang rewel dan kelihatan bener kalo rewelnya dia itu lebih karena mati gaya. Bukan karena AC mati.

Kejutan!

Kalimat pertama yang keluar dari bibir mungilnya ketika listrik menyala adalah.....
"Yeeeee....bisa baca buku lagi...!"

Dan benar saja. Dia langsung berlari ke arah rak buku. Raih buku favourite-nya. Langsung lompat naik ke sofa di ruang tamu. Baca buku dengan sangat bahagia. Matanya berbinar dengan senyum merekah. Kelihatan rinduuuuuuuuuu sekali sama "baca buku". Padahal 4 jam yang lalu sebelum listrik mati, dia juga sedang asyik baca buku.

Saya dan istri tertegun.

Mencoba flashback ke belakang. Rupanya di beberapa kali kesempatan ngobrol bareng teman-teman yang punya anak balita seusia Deara gini, mereka juga pada heran kenapa anaknya nggak bisa se-excited itu ketika dihadapkan sama buku. Padahal sebelumnya kami (saya dan istri) beranggapan bahwa bayi di usia perkembangan pasti selalu ingin tahu akan semua hal baru, tidak terkecuali buku. Kami kira anak-anak pasti bersemangat lihat-lihat obyek baru meskipun dalam wujud gambar yang ada di buku, atau bahkan excited dengan bentuk buku itu sendiri.
*note: seringkali buku anak-anak kan memang bentuknya unik dan lucu-lucu untuk merangsang ke-kepo-an anak-anak 

Tapi ternyata tidak. Ada juga beberapa anak yang penasaran sama bentuk bukunya saja enggak. Bolak balik buku juga cuma sekedar iseng. Bukan membolak balik karena pengen mengamati atau mungkin mencari gambar tertentu di buku itu.

Pada sebagian teman yang bertanya "gimana caranya ngajarin Deara suka baca buku?" kami sering bilang bahwa kuncinya ada di orang tuanya.

#Pertama: Orang tuanya duluan yang harus suka baca.
"Membaca" itu nggak harus buku yaaa (bagi orang tuanya). Tapi dengan punya orang tua yang suka baca (tulisan dalam bentuk apa pun) akan membuka peluang untuk setidaknya ingin memberikan info tulisan bagus yang ia baca kepada anaknya. Karena salah satu hal bagus dari "suka baca" adalah menjadi suka berdiskusi. Ada keinginan saling sharing pengetahuan dan informasi.

#Kedua: Mulai dulu aja.
Setelah itu, mulai mengenalkan kepada anak sedini mungkin. Deara sejak masih belum bisa duduk pun sudah kami kenalkan dengan fisik buku. Sekarang banyak sekali produsen dan penulis buku membuat buku-buku anak sesuai kelompok umur, jadi tinggal kita, para orang tua, yang selektif memilih mana yang sesuai dengan anak kita.
Saat si kecil baru bisa tengkurap, kita selaku orang tua sudah bisa mulai "membacakan" buku kepadanya. Rangsang si kecil melihat satu per satu gambar yang ada pada buku, lembar demi lembar sambil terus si orang tua mengenalkan "ini gambar ayam", "ini warna biru", "ini namanya lingkaran", dan lain sebagainya.

#Ketiga: Books is the new toys.
Ketika Deara sudah mulai tampak minatnya ke buku, mulailah kita banjiri hari-harinya dengan mainan-mainan edukatif dan buku-buku seru sesuai tingkat perkembangannya. 
Deara with her minilib
Bahkan kami membeli sebuah rak buku besar di mana lebih dari setengahnya terisi buku-buku punya Deara. Dan karena terbiasa dengan puluhan buku di rumah, ketika mulai beranjak besar, Deara yang sudah bisa jalan-jalan dan memilih apa yang dia mau, ia lebih sering meminta/menunjuk buku jika masuk di pusat perbelanjaan. Jika ditawarin mainan dan buku untuk kami belikan pun, ia dengan cepat dan tegas pasti lebih memilih buku dari pada mainan yang harganya bisa jauh berlipat mahalnya.
*note: tapi jangan salah, buku-buku anak ternyata harganya juga nggak murah brooooo hahahha

#Keempat: Bikin suasana happy saat baca buku.
Dari kecil Deara paling seneng kalo ngelakuin sesuatu itu ditemenin sama orang tuanya. Segala hal seru (menurut dia) selalu ingin dia lakuin bareng orang tuanya. Dari situ kami membiasakan Deara ditemenin ketika membuka segel/plastik buku yang baru dateng.
Di keseharian, Deara terbiasa dibacain buku dan diajak tebak-tebakan "baca" buku. Anyway, "membaca" buku bagi anak balita dimulai dari tahapan mengenali gambarnya, makanya main tebak-tebakan gambar bisa jadi salah satu metode untuk merangsang anak suka membaca.
Di usianya yang masih menuju 2 (dua) tahun, Deara sudah mulai hafal banyak hewan-hewan dan warna-warna, maka penghargaan sederhana seperti "waah pinter sekali.." bisa menjadi salah satu penyemangat bagi anak untuk bisa menebak gambar/warna/bentuk atau apa pun yang ditanyakan tentang isi di buku tersebut.
Saat anak belum bisa bicara dengan jelas, "tebak-tebakan"-nya sedikit dimodifikasi menjadi "hayo yang gambarnya ikan yang mana Sayang?" atau "warna hijau yang mana, Nak?" agar si kecil menjawabnya dengan menunjuk gambarnya.
Lalu gimana kalo anak bosan dengan buku? Ya itu alamiah, manusia dewasa juga mudah bosan. Biarkan saja. Jangan dipaksa. Toh, jika nanti si kecil ingin membaca ya ia akan suka rela mengambil bukunya.

#Kelima: Berbagi bacaan.
Ketika anak sudah mulai minat, dia akan mulai "haus" akan bacaan-bacaan baru. Maka orang tua harus rajin-rajin browsing cari buku baru atau ajak anak jalan-jalan ke toko buku. Dengan mempertimbangkan budget, bisa juga dengan cara membiasakan anak sharing buku dengan teman mainnya (tetangga, sanak saudara, dll).
Pada momen-momen seremonial anak (jika memang ada), mengubah kebiasaan "tukar kado mainan" menjadi "tukar buku" juga bisa jadi salah satu cara agar anak-anak lebih mencintai buku.

Semoga tulisan ini bisa sedikit menjawab rasa penasaran teman-teman sekalian yang sering nanyain "gimana caranya kok Deara suka banget baca buku ya?". Sekedar berbagi langkah-langkah sederhana untuk meningkatkan budaya literasi sejak dini :)

Oh iya, barangkali pada bingung mau cari-cari buku-buku anak, netyjen yang budiman bisa kok sekrol-sekrol dan intip-intip timeline IG @beebook.club. Kebetulan Bibuknya Deara sendiri yang mengelola akunnya. Di situ ada juga mainan edukatif untuk anak-anak. Feel free to discuss :)

No comments:

Post a Comment