July 27, 2014

Berbagi Cerita: Rekrutmen BPS Pertamina (bagian 3 -- selesai)

Posting kali ini menjadi penutup dari dua tulisan sebelumnya yang membahas setiap tahapan proses rekrutmen BPS Pertamina. Tulisan ini sengaja diselesaikan saat seluruh rangkaian proses telah selesai saya jalani :)

Seperti yang telah saya ungkapkan pada serial pertama topik ini, besar harapan saya agar tulisan-tulisan ini bisa memberikan sedikit gambaran dan jawaban atas pertanyaan dari para rekan dan sahabat yang menagih cerita dan sharing pengalaman. Jadi, saya tidak akan melarang siapapun untuk membagikan tulisan ini dan dengan segala kerendahan hati saya mohon jika ada yang salah dari yang saya sampaikan agar dapat diingatkan :)

Medical Check-up & Tes Kebugaran
Sedikit berbeda dengan tahapan-tahapan sebelumnya dimana jarak antar setiap tes yang cukup renggang, di tahapan ini kita hanya diberi waktu 24 jam saja untuk bersiap. Keberuntungan ada pada saya dan rekan-rekan lain yang jadwal interview user-nya bersamaan dengan saya karena saat itu kami menjalani interview user-HR di hari Rabu, dimana Kamis bertepatan dengan hari libur nasional: Hari Raya Waisak, sehingga MCU dilakukan pada hari Jumat.

Di sini akan tampak kebiasaan hidup sehat dari masing-masing peserta, memang dampaknya tak akan berbeda jauh,namun setidaknya adanya jarak sehari ini bisa dimanfaatkan oleh sebagian dari kami untuk mempersiapkan fisik sebaik mungkin.

Pemeriksaan dimulai di pagi hari dengan pemberitahuan agar kami berpuasa sejak pukul 21.00 di hari sebelumnya hingga saat proses pengambilan darah di pagi harinya. Tak lupa kami harus menyerahkan sample tinja yang diambil di pagi hari itu dari tempat tinggal kami masing-masing. Setelah cek darah, urin, gigi & gusi, dan USG, kami diberikan kupon makan. Pengambilan darah yang kedua dilakukan dalam rentang waktu satu jam setelah selesai makan. Selanjutnya dilakukan pemeriksaan fungsi mata (buta warna dan bagan Snellen), pendengaran, paru-paru, jantung, struktur tulang, hingga ambeien. Seluruh tes ini dilaksanakan di Pertamina Medical Center (PMC) dan biaya telah ditanggung oleh Pertamina.

Setelah itu kami diminta menunggu hingga pukul 15.00 untuk persiapan tes kebugaran. Tes kebugaran dilakukan di Lapangan Banteng yang letaknya tidak jauh dari PMC. Seluruh peserta hari itu (lebih kurang 23 orang) diberangkatkan secara bersamaan. Saya berkesempatan menumpang mobil ambulans milik PMC. Seru tetapi ngeri juga hehehe

Sesampainya di Lapangan Banteng kami diberikan pengarahan sejenak. Karena peserta di hari itu ada 23, maka tes kebugaran dijalankan duakelompok bergiliran. Tugas kami adalah lari mengelilingi lapangan bola yang lebih kurang berukuran 400 meter sebanyak empat putaran penuh. Tim dari PMC tidak memperinci ukuran detail catatan waktu yang harus kami tempuh, namun secara umum mereka menjelaskan bahwa output dari tes kebugaran ini adalah keterangan "Baik", "Sedang", "Buruk" pada kebugaran masing-masing peserta.

"Untuk laki-laki usia 20-25 tahun, dengan jarak tempuh lari 4x400 meter atau 1,6 kilometer ini yang masuk kategori baik adalah yang berhasi menempuh waktu 8 menit", begitu kata seorang Bapak yang memegang daftar nama dan stopwatch ini. sumber lain mengatakan bahwa untuk cowok jangan sampai lebih dari 12 menit dan untuk cewek jangan lebih dari 15 menit.

Saat kita berhasil menyelesaikan satu putaran penuh, timer akan memberitahukan catatan waktu kita dalam satu putaran tersebut agar menjadi benchmark bagi kita sendiri sehingga bisa mengukur target yang harus ditaklukkan oleh masing-masing peserta. Catatan waktu saya adalah 1'56" untuk putaran pertama, namun menyusut pada putaran terakhir sehingga waktu tempuh saya 8'15".

Namun jangan berkecil hati, tes kebugaran ini hanya salah satu item pendukung saja dari MCU secara keseluruhan, jadi jangan terlalu mengandalkan kemampuan dan latihan fisik demi mengejar catatan waktu seakan-akan kita sedang seleksi PON :)

Alangkah lebih bijaknya jika kita menjaga pola makan dan hidup sehat secara keseluruhan dalam keseharian kita. Dalam jangka panjang, investasi kita ini bukan hanya untuk meloloskan diri dari tahapan tes ini, melainkan untuk kebutuhan kita sendiri.

Interview Top Management
Bagian terakhir dari rangkaian proses rekrutmen ini adalah yang paling sakral: interview dengan Top Management. Pengertian top management di sini adalah mereka-mereka yang berada pada level Direktur dan/atau Senior Vice President (SVP) di masing-masing Direktorat.

Sesuai ketentuan dalam undangan, kami diminta mengenakan kemeja lengkap dengan jas dan dasi untuk menghadiri sesi ini. Pagi hari saat berkumpul di lobi rupanya banyak juga yang sedang menunggu dengan mengenakan jas, artinya meskipun telah mengerucut, tetapi sesungguhnya persaingan semakin ketat karena di sana saya harus berhadapan dengan sekitar 40 orang yang lain untuk jumlah kursi yang saya juga belum tahu pastinya ada berapa yang disediakan untuk posisi ini.

Dari seluruh peserta yang hadir ini, rupanya kami dibagi lagi ke 4 lantai yang berbeda. Entah bagaimana pembagiannya, saya berada pada kelompok yang dipanggil ke lantai 13. Yeah, The Lucky Number Thirteen! Saya bersama 11 orang yang lainnya, menjadikan kelompok ini sebagai kelompok terbanyak. Hal ini membuat kami bertanya-tanya, "Siapakah Topman yang akan mewawancarai kami nanti?".

Pertanyaan kami terjawab saat peserta pertama keluar dari ruang interview dengan wajah nggak karuan. Dengan pandangan kosong karena masih shock  dia menyebut satu nama,"Ternyata Pak Hanung, Brooo.."

Ternyata tepat di lantai ini, kami bertemu langsung dengan Direktur M&T Pertamina. Seperti tulisan saya sebelumnya, saya tidak akan menjelaskan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan interview karena setiap orang punya style, pola pikir, cara pandang, wawasan, pengalaman, dan latar belakang yang berbeda-beda yang tentu akan berpengaruh terhadap cara kita menjawab dan menghadapi masalah.

Setelah perkenalan singkat, pertanyaan awal lebih mengarah kepada background kuliah, ilmu-ilmu dasar kuliah dan kaitannya dengan posisi yang kita lamar. Namun bisa jadi secara tiba-tiba loncat kepada realita di lapangan yang berhubungan dengan Pertamina, seperti "kamu 'kan dari Elektro, bisa jelaskan ke saya tidak bagaimana ceritanya bensin di motormu itu bisa bikin motormu nyala terus jalan".

Rasanya seperti tersambar petir. -___-

Belum secara gamblang saya jelaskan (karena memang tidak paham jawabannya bagaimana), saya langsung saja angkat bendera putih. Rupanya pertanyaan masih berlanjut tentang hal teknis,"lalu menurutmu apa yang Pertamina jual?". Pada saat saya sampai pada kata "pelumas", Beliau memotong,"Nah, pelumas. Coba kamu jelaskan spesifikasi khusus apa yang membuat kamu lebih memilih satu merk pelumas dibandingkan pelumas lainnya?"

Dan beberapa pertanyaan-pertanyaan lain di luar dugaan dan persiapan saya dilontarkan dengan cepat, lugas, dan menusuk. Saya hanya punya mental yang kuat dan hati yang mencoba bersabar sekuat tenaga, sembari dzikir tak terputus saat beberapa pertanyaan harus saya jawab dengan pengakuan bahwa saya tidak atau kurang tahu tentang hal tersebut. Karena menurut saya, akan jauh lebih baik kita mengakui kelemahan dengan memberikan jaminan bahwa kita akan berbenah dan belajar daripada harus memaksakan diri menjawab tanpa dasar yang kuat apalgi disertai dengan mengalihkan fokus alias ngeles. Namun jika Anda merasa punya jurus yang lebih jitu, mungkin bisa kita share lebih lanjut :p

Selebihnya pertanyaan akan berkutat kepada apa yang pernah kita tulis di CV ataupun form data diri pelamar mulai dari identitas diri, pengetahuan kita terhadap kota kelahiran, penjelasan singkat tentang materi training yang pernah kita ikuti, job-desc di perusahaan lama (bagi yang sudah bekerja), hingga pertanyaan pamungkas "lebih seneng kerja di lapangan atau di belakang meja?" dan "siapkah Anda ditempatkan dimana saja di seluruh penjuru Indonesia?".

Hanya ada satu saran terbaik untuk jawaban atas pertanyaan terakhir ini: SIAP! :)

Epilog
Jika saya tarik bentangan waktu dari submit berkas online (2 Maret 2014) hingga mendapat email panggilan pendidikan (17 Juli 2014), seluruh rangkaian proses rekrutmen ini berjalan selama lebih kurang empat bulan

Panggilan Psikotes datang pada tanggal 18 Maret, sementara tesnya sendiri diadakan pada tanggal 4 April. Tak lama berselang, tes TOEIC saya jalani pada tanggal 13 April. Sebulan berselang, tepatnya pada tanggal 14 Mei saya menjalani interview user-HRD. Dua hari kemudian, 16 Mei saya mengikuti proses medical check-up dan tes kebugaran. Satu bulan kemudian, 16 Juni saya mendapatkan telepon dan email untuk memenuhi panggilan interview Top Management pada tanggal 18 Juni, yang bertepatan dengan hari ulang tahun Ayah saya :)

Di akhir, nyaris satu bulan kemudian, di tanggal 17 Juli, pengumuman melalui email saya dapatkan yang diperkuat melalui konfirmasi by phone sehari setelahnya. Perjalanan baru benar-benar dimulai nanti di tanggal 11 Agustus saat kaki menjejak di bumi Pertamina Corporate University, Simprug.

Tentunya seluruh rangkaian tidak saya jalani dengan mulus begitu saja. Ada banyak cerita bahkan drama yang mengiringi setiap tahapannya, yang rasa-rasanya sebaiknya saya tulis di posting terpisah. Satu hal yang menjadi pelajaran bagi saya pribadi dalam seluruh proses ini adalah....

"Tugas kita sebagai manusia adalah menyempurnakan ikhtiar. Lalu libatkan restu orang tua dan Tuhan. Selebihnya, berserah diri sepenuhnya kepada-Nya."

9 comments:

  1. Suka kalimat terakhirnya bro :) semoga bisa menyusul kerja di Pertamina atau BUMN aamiin

    ReplyDelete
  2. Mas mau nanya dong kalo test MCU untuk gigi, kalo giginya bolong gimana ya ? hehehe terima kasih

    ReplyDelete
    Replies
    1. waduh maaf mas, untuk hal yang bersifat mendetail seperti itu hanya pihak medical Pertamina dan recruiter yang punya standardisasi dan kompetensi untuk menjawab :)

      btw, gigi saya ada juga yg bolong sih :D

      Delete
  3. Terimakasih pak sangat bermanfaat.

    Menambah wawasan saya tentang tahap seleksi di pertamina.

    Semoga saya dapat menyusul bapak bekerja di pertamina :) amin

    ReplyDelete
  4. Saya dapat panggilan initial interview di pertamina tapi saya sewaktu kuliah jarang aktip di keorganisasian. Apakah saya dapat lolos tahap demi tahap menginat banyaknya sesi wawancara dalam tes pertamina ini. Saya dr lampunh tes di jakarta klo misal saya akan terhenti di bagian inteview user saya ga mau ikut tes dr awal krn takut hanya buang2 uang orang tua hiksss :(

    ReplyDelete
  5. saya baru mau register aja udh banyak hambatan :"), sukses trs ya. semuanya allah yang mengatur tidak ada yang kebetulan dan instan.

    ReplyDelete
    Replies
    1. correct :)
      semoga sukses dan mendapatkan hasil yg terbaik!

      Delete