July 23, 2018

k a n g e n

Assalamu'alaikum Deara sayang..

Malam ini rasanya mendung. Tidak ada teriakan histerismu menyambut salam dan "jegrek" pintu kamar yang Ayah buka. Senyum termanis yang selalu Deara kasih ke Ayah walau sedang pegang mainan atau asyik baca buku pun tak nampak.

Setelah tujuh bulan bareng-bareng, ketemu Ayah tiap hari, rasanya sulit membayangkan jauhan lagi sama Deara. Mau tak mau, Ayah kembali ke job desc awal sebagai Weekend Husband buat Bibuk, merangkap Weekend Father untuk Deara.
Dua bulan ini sepertinya Deara sudah mulai terbiasa dengan jadwal Ayah ya. Jumat malam Deara tidur nunggu Ayah datang. Sabtu-Minggu maunya gendong atau main-main terus sama Ayah. Di akhir pekan, Ayah jadi milik Deara sepenuhnya. Walau jelas tidak sepenuhnya sebanding dengan lima hari yang Ayah tinggalkan.

Deara sayang, maaf kalau Ayah selalu pilih flight pertama di hari Senin untuk berangkat kerja. Selain biar punya waktu semalam lagi untuk peluk Deara tidur, Ayah lebih kuat ninggal pas Deara masih bobok. Ayah nggak bisa berangkat pergi dengan tatapan mellow-nya Deara atau pun rengekan Deara waktu dilepas dari gendongan Ayah.

Deara sayang, mungkin waktu kita bersama nggak sebanyak yang seharusnya, tetapi Ayah akan pastikan Deara nggak akan kehilangan sosok Ayah terbaik sampai kapan pun.

I love you so much, my little angel....

Semoga senantiasa sehat, cerdas, solihah, dan bahagia dunia akhirat. Semoga Allah menjagamu, anakku sayang...

No comments:

Post a Comment