August 16, 2015

Lucky

Dengan culas mana lagi harus kuhalau hasutan kalian. Sudahlah. Tiada guna kalian sibuk tawarkan kelebihan mereka. Mereka mempersuasi sendiri satu persatu pun tak mengubah ketegasan hatiku. 

Nyamanku mengelak. Ini bukan congkak. Takabur juga tidak. Bukan pula keangkuhan yang menyalak terbelalak. Hanya tak ingin membuat hatinya retak.

when i'm with you
Memang kita tak pernah tahu kemana kompas takdir mengatur arah kita mendatang. Tetapi apakah kamu, kamu, dan kalian semua mau mendorongku menjadi makhluk pembangkang? Menghadap pada Tuhan dengan lantang. Menantang. Seraya menolak rasa cinta yang Dia titipkan padaku terhadapnya. 

Aku sangat menikmati. Mensyukuri sepenuh hati. Mendapatkan seorang yang luar biasa untuk dimiliki. Ia begitu sempurna untuk dicintai. Begitu istimewa untuk disayangi. 

Tak perlu kau bandingkan dengan mereka. Karena mereka memang tak pernah sebanding. Aku tak silau memandang semua atribut fana. Hatiku bergeming. Bertahan lurus menempati ruang ternyaman dalam hatinya. 

Kalian tampak bahagia membayangkanku bersama salah satu dari mereka. Sedang kalian tak pernah tahu seberapa tersiksaku bila sehari tanpa suaranya. Paras, harta, bahkan tahta bisa jadi membuat mereka tampak di atasnya. Jika itu yang terjadi, maka benar bahwa kalian tak mampu menatap apa yang bisa kulihat darinya.

Kalian pikir, kelak aku pasti bahagia bila bersama mereka. Sementara bersamanya, aku telah merasa sempurna. Bahagia sepenuhnya.

1 comment: