January 09, 2015

Teman Facebook


Ini tentang teman facebook saya. Kami dulunya memang satu induk almamater yang sama, meski kampus kami terpisah jarak yang lumayan, kampusnya ada di bagian depan sementara saya di deretan belakang. Sekedar gambaran, luas kampus kami jika dihitung toal akan hampir setara dengan luas sebuah desa/kelurahan. Probabilitas pertemuan dan perkenalan kami diperumit dengan fakta bahwa kami juga beda angkatan dan tak pernah berinteraksi dalam kegiatan kampus.

Hingga suatu ketika saat sebuah organisasi sosial kemahasiswaan digagas oleh beberapa rekan, kami "dipertemukan" dalam ketidakpertemuan. Nah lo! Bingung? Secara sistem kami ada dalam organisasi yang sama, namun secara teknis kami pun masih tak pernah bertemu. Ketika saya hadir dalam kegiatan organisasi/komunitas pegiat gerakan membaca dan menulis ini, dia berhalangan. Begitu pula sebaliknya. Ternyata permutasi manapun tak juga membuat kami bisa bertemu. Ditambah lagi, saat itu saya menginjak semester akhir kuliah. Jadilah saya hanya mendengar namanya saja dan mengikuti beberapa celetukan teman mengenai sosok yang satu ini. Bertemu saja belum, tapi saya menyimpulkan dari cerita-cerita mereka bahwa wanita yang satu ini adalah orang yang sangat mudah membuat orang lain tertarik, entah karena apa.

Masa cepat berlalu, kami angkatan-angkatan senior telah terlebih dahulu meninggalkan kampus dan mendapatkan kesempatan berkarya di tempat kerja kami masing-masing. Rata-rata kami merantau lagi. Dan benar, teknologi membuat jarak seakan hanya ilusi ruang. Dibuatlah sebuah grup whatsapp dan grup facebook "Manajemen Pustaka Merah Putih" (sesuai nama komunitas kami). Di ruang obrolan ini kami bisa bertukar kabar dan melanjutkan beberapa program kami yang belum sempat terwujud saat golongan senior masih bergentayangan di kampus. Namun grup tersebut rupanya berubah fungsi menjadi tempat diskusi bebas, ajang temu kangen, bahkan saling sapa bagi anggota baru dan anggota lama, tak terkecuali para anggota yang rupanya masih ada yang belum saling kenal dan saling temu, mengingat komunitas ini memang bergerak dan menyebar secara viral melalui media sosial.

Suatu saat di tengah kesibukan saya di kantor, saya memberitahukan progres pengerjaan proyek buku yang sedang kami kerjakan di grup whatsapp dan facebook. Saya memang tergolong jarang mengikuti obrolan di grup karena flowrate-nya yang terlalu dinamis dan saya cenderung ketinggalan obrolan hehehehe

Maka saya yang tak tahu apa yang sedang dibahas, tiba-tiba berkilah.....
"guys...progres pengerjaan proyek kita sudah ku-post di grup FB ya.. draft-nya juga udah diupload disana.. tolong reviewnya yaa.. sori bgt baru bisa infoin skr.. have a nice day, team! :)"

Berhubung paket internet saya telah memasuki masa sekarat, saya nonaktifkan internet dari gadget setelah mengirim pesan via whatsapp tersebut lalu saya melanjutkan "hidup" seperti sedia kala. Dan saya rasa tak ada yang aneh setelahnya. Sampai keesokan hari atau lusa, saya lupa pastinya, saya buka facebook dari laptop di tengah-tengah masa rehat di kantor. Saya menemui beberapa permintaan pertemanan, namun dari sekian request, hanya ada beberapa nama yang saya kenal dan diantara yang sedikit itu ada satu nama yang langsung menarik perhatian saya. Dialah nama yang sering dibicarakan oleh rekan-rekan saya yang sampai detik itupun belum pernah saya temui bahkan kenal.

Setelah klik icon "approve" ditambah sedikit bumbu kepo dengan membuka foto profilnya, saya memberanikan diri menulis di dinding facebook-nya.

"halo..another PMP member? salam kenal yaa Dizka Zulianah :)"

2 comments:

  1. halo mas aris salam kenal juga hehehehe :)
    iya mas kmrn di grup whatsapp ak jg heran kok ada masnya tp belum kenal hehehe :p

    ReplyDelete
    Replies
    1. "hahaha baru inget dulu di PENS nggak ikutan buka lapaksoalnya..hehehe
      okeee..ini ceritanya udah resmi kenalan kan ya..;)
      *salaman*"

      hahahaha.. masih inget chat pertama kita ya dek? :)

      Delete