October 18, 2014

Meremehkan Tuhan

Percaya diri pada dasarnya adalah percaya kepada kemampuan diri sendiri. Dalam bahasa lain, orang sering menyebutnya dengan percaya bahwa kita bisa melakukannya. Masalah akan timbul saat seorang yang percaya diri ini terlalu mengagungkan dirinya seolah lupa bahwa sumber kebisaan dan kemampuan yang ia punya adalah milik Sang Maha Pemilik lagi Maha Menguasai.

Jadi sebaiknya, carilah alasan yang kuat dan manusiawi agar kita percaya diri. Misalnya, (anggap saja) saya seorang pemain sepakbola, maka "latihan rutin" dan "telah mempelajari kelemahan strategi lawan" menjadi alasan bagi saya untuk percaya diri. Bukan karena mindset "saya lebih hebat daripada mereka" atau "mereka tidak lebih kuat daripada kami". Ini sombong namanya. Jauh lebih sufistik lagi jika ungkapannya ditambah menjadi "saya sudah latihan rutin, paham strategi mereka, dan Tuhan mengijinkan saya untuk tahu apa strategi terbaik untuk menghadapi mereka, sehingga saya yakin bisa berbuat maksimal di pertandingan nanti".

Bahkan jika menang, sebagian mungkin dengan konyolnya beranggapan bahwa mereka sedang beruntung. Tapi, bukankah Tuhan tak sebercanda itu dalam membuat keputusan atas makhluk-Nya?

Di lain pihak, sikap rendah diri -yang menjadi oposisi dari percaya diri- tak jarang muncul pada pribadi yang merasa kerdil akan kemampuannya. Mereka tak percaya bahwa usaha mereka nanti akan berhasil. Celakanya kalau mental ini dipelihara, maka akan sangat dekat dengan ketidakpercayaan seseorang kepada Tuhan. Seolah lupa bahwa Tuhan lah yang memberi kemampuan yang merata kepada semua. Yang Tuhan nilai adalah usaha kita berikut segala pertimbangan agung-Nya. Jadi hasil akhir adalah hak prerogatif Tuhan dalam menimbang, mengingat, dan memutuskan. Sekali lagi, Tuhan punya porsi besar dalam hasil akhir dari setiap usaha kita.

Nah, bayangkan apa yang akan kita katakan di hadapan Tuhan kalau kita merasa rendah diri dan tidak percaya diri sama sekali saat menjalani segala hajat hidup kita?

Tidakkah ini sama dengan meremehkan Tuhan....?

No comments:

Post a Comment