June 21, 2017

Growth Spurt

Beberapa waktu yang lalu, Deara memasuki fase sering-seringnya rewel. Frekuensi menyusunya makin intens. Seringkali tengah malem kebangun "ngamuk" minta minum. Selalu pengen nempel sama ibunya. Susah ditidurin kalau nggak bener-bener memang dia mau istirahat.

Sebagai generasi #google, tentu mudah mendapat info terkait. Konon memang wajar bayi mengalami fase percepatan pertumbuhan alias #GrowthSpurt (GS). Dan memang membuat ibunya juga harus ekstra siap dan ekstra kuat mengimbangi fisik bidadari kecil yang demand-nya meningkat pesat.
Biasanya setiap selesai menyusu, Deara tertidur namun ketika diletakkan di kasur bayi, dia akan terbangun kembali dan rewel lagi. Butuh effort untuk meninabobokan dia pada masa ini.

Dalam berbagai proses, Deara akhirnya menemukan tempat "pewe"-nya saat menyusu: sambil disangga bantal. Deara lebih suka menyusu dengan kondisi ibunya dalam posisi duduk lalu ia digendong/disangga pake tangan ibunya (pakai selendang/kain pun kadang Deara kurang nyaman).

Karena dalam periode #GS ini durasi menyusunya bisa lebih lama dan lebih sering, maka Ibu Deara menyiasatinya dengan memposisikannya di bantal besar agar tangan Ibu bisa bebas (tentunya dengan tetap memperhatikan posisi tidur Deara). Dalam posisi tertidur di atas bantal ini, Deara bisa istirahat lebih pulas dan tampak lebih nyaman.

Saking nggak teganya kami mengganggu tidurnya, kami nggak mindahin dia dari singgasana barunya itu. Tapi kan ya nggak mungkin juga dia tidur di bantal dengan dipangku Ibunya terus (emaknya pasti pegel juga, nggak bisa tidur sambil duduk plus mangku gitu juga dong ya hehehe). Satu-satunya cara mindahin Deara ke kasur tidurnya adalah sepaket sekaligus dengan bantal singgasana tidurnya. Sehingga adegan ini lebih mirip Deara tidur di "perahu" atau kayak bidadari di atas lotus / teratai gitu.

Jadi....tarrraaaaaaa....beginilah wujud si bayi teratai alias bayi perahu :))

No comments:

Post a Comment