Sketsa kanan atas pada gambar di bawah ini dibuat oleh mantan pacar, yang pada waktu itu ngakunya lagi kangen-kangennya karena LDR sejak pertengahan 2013 lalu. Tegas dan sarat makna. Jenius sih idenya. Apalagi untuk ukuran orang yang (kata dia sendiri) nggak berbakat dalam hal seni.
![]() |
Kanan atas buatan @dizkazulianah. Kiri bawah buatan penulis. |
Hubungan kami diawali dari sebuah kebetulan yang lucu. Meskipun jauh berbeda dengan kebetulan yang dialami Pandu dan Talita di novel "Namamu dalam Doaku" yang bukunya sekarang susah dicari di toko buku hehehehehe. Saat semakin banyak diketahui orang, timbulah berbagai pandangan yang nggak pernah kami kira.
Ada yang mencibir, nyinyir, ngarang crita ma
cem-macem, dibodoh-bodohin pakai .... (eh ini kok kayak pidatonya siapa ya), pokoknya yang kontra pedes banget komentar-komentarnya di belakang. Tetapi di sisi lain dengan ini kami tahu siapa aja temen yang bener-bener temen. Sahabat yang sesungguhnya. Yang mau mencoba memahami, mendalami sebelum membenci.
2014 awal ujian LDR berubah jadi menjalani hubungan "normal" layaknya pasangan sekota, sekecamatan, bahkan sedusun. Nggak jauh-jauhan gitu. Ternyata malah lebih butuh adaptasi lebih setrong dari sebelumnya lho! Pertengahan tahun diuji lagi dengan semi-LDR karena masa karantina bagai seorang akademia di ajang pencarian bakat. Lanjut awal 2015 diuji lagi dengan LDR yang sesungguhnya: LDR antar-pulau lintas samudra.
Sempat putus 6 Mei 2016 pukul 08:15. Lalu resmi berubah status di 6 Mei 2016 pukul 08:16 saat saksi menjawab lantang "sah!" di depan penghulu. Bersamanya, kami memecahkan rekor masing-masing dalam berhubungan. Dia yang paling sabar menerima ego dan kegilaan saya. Sebetah saya menerima marah dan bawelnya....sampai tulisan ini selesai diketik....dan semoga sampai akhir hayat kelak.
Selamat ulang tahun, wahai Teman terbaikku...
Teman ngobrol, teman debat, teman curhat, teman nonton bola, teman tidur, teman jalan-jalan, teman keluyuran, teman ngakak, teman berkembangbiak, teman nyanyi-nyanyi, teman gitaran (iya cuman nemenin aja), teman bersih-bersih rumah, teman nyemil-nyemil, teman leyeh-leyeh mager, teman ngopi, teman belanja galon-gas-beras-sabun-dansebagainya, teman telpon-telponan, teman wasapan, teman video call-an, teman merumuskan arah hidup, teman solat, dan semoga kelak menjadi teman masuk surga...aamiin..
Aku mencintaimu tanpa tapi.
*disclaimer:
Maksud sketsa adalah "Mercusuar Tanjung Kalian - Monumen Nasional - Tugu Pahlawan" yang digambar manual pake pulpen dan tangan sendiri. Bukan comot dari situs manapun.
No comments:
Post a Comment